Allah menurunkan Al Quran agar umat muslim membacanya dengan baik,
memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan. Untuk mencapai kepada
kesempurnaan menerapkan ajaran Al Quran maka kita perlu menghafalkannya.
Meski menghafal Al Quran itu hukumnya fardhu kifayah (wajib atas
sebagian kaum muslim saja dan gugur dari sebagian yang lain), namun
dalam prakteknya, menghafal Al Quran bagi setiap individu muslim dalam
menegakkan ibadah kesehariannya hukumnya harus.
Kita tahu bahwa
kita shalat minimal 5 waktu setiap hari sehari semalam. Ada waktu-waktu
khusus di mana bacaan shalat harus dikeraskan, seperti pada shalat
Maghrib, Isya’, dan Subuh. Nah pada saat itulah kesempatan membaca Al
Quran dengan hafalan sangat menentukan. Menentukan dalam arti membantu
sempurnanya shalat kita. Karena bacaan shalat dan Al Quran yang tidak
baik akanberdampak pada kekurangsempurnaan shalat dan akhirnya bisa
mengurangi nilai pahala shalat kita. Sementara yang kita lakukan adalah
shalat fardhu yang memang Allah tegaskan untuk disempurnakan sebaik
mungkin.
Tanpa hafalan yang memadai sulit rasanya bagi seorang
imam untuk membuat jama’ahnya khusyuk dalam shalat. Apalagi shalat
adalah ibadah yang paling mendekatkan seorang hamba muslim kepada
Tuhannya.
Nah, pembaca sekalian, untuk memenuhi kebutuhan kita
bisa menambah hafalan, maka ada beberapa tips menghafal bagi kita,
terutama yang usianya di atas 23 tahun.
Kenali karakter dan
pahala menghafal Al Quran di sisi Allah subhanahu wa ta’ala! Menghafal
Al Quran tujuannya untuk taqorrub atau mendekatkan diri kita kepada
Allah. Baik ketika shalat ataupun ketika di luar shalat. Semakin banyak
hafalan Al Quran seseorang maka akan semakin baik derajatnya di sisi
Allah dan malaikat-Nya.
Rasulullah bersabda, “Akan dikatakan
kepada penghafal Al Quran di hari kiamat, ‘Bacalah hafalanmu, naiklah
dan lantunkanlah dengan tartil (lancar). Sesungguhnya, kedudukanmu di
surga sesuai dengan jumlah ayat atau hafalan yang pernah kamu baca.’”
Bagi orang dewasa, menghafal Al Quran itu sebaiknya dilakukan dengan
strategi yang jitu. Saya katakan demikian karena otak dan memori orang
dewasa berbeda dengan otaknya anak-anak yang notabene cepat dalam
menghafal dan susah hilang. Berbeda dengan orang dewasa yang susah
menghafal dan kalau sudah hafalan malah mudah sekali hilangnya. Bagi
orang dewasa ketika menghafal harus menggunakan analisa dan pemahaman.
Analisa dalam arti memahami artinya terlebih dahulu kemudian baru
menghafal. Menganalisa ayat-ayat yang hendak dihafal baru kemudian mulai
menghafalkannya.
Nah di sini, apabila seseorang sudah hafal beberapa surat maka diharapkan hafalannya akan kuat, lancar dan penuh penghayatan.
Ada seseorang yang apatis ketika dihadapkan dengan hafalan Al Quran.
Alasannya, bahwa otak dan ingatannya sudah butek dan tumpul. Tentu
ucapannya ini berdasarkan pada ketidaktahuan dia tentang seluk-beluk
menghafal dan proses yang akan dijalaninya.
Tapi tak apalah,
mungkin itu salah satu pengalaman dia sepintas tentang hafal-menghafal
Al Quran. Yang jelas jika anda ingin serius menghafal Al Quran maka yang
harus diperhatikan adalah kemauan dan keseriusan. Mau menghafal meski
di tengah gangguan kesibukan dan setumpuk aktivitas. Lalu, menyediakan
waktu khusus untuk menghafal yang tidak bisa diganggu-gugat atau
dikalahkan dengan pekerjaan yang lain.
Kemudian serius dalam
menjalankannya. Serius belajar di bawah bimbingan seorang guru yang
mumpuni dan berpengalaman. Sebab guru adalah murid yang sungguh-sungguh.
Dia akan selalu menularkan rasa semangat menghafal kepada muridnya. Dan
murid akan mendapatkan banyak suntikan semangat dan tips-tips baru dari
pembimbingnya.
Dan satu hal lagi, jangan lupa berdoa kepada
Allah agar senantiasa dimudahkan ketika menghafal dan dijadikan
hafalannya itu sebagai wasilah (sarana) menjalankan ketaatan yang
maksimal kepada-Nya.
Tuesday, December 20, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment