Monday, January 2, 2012

Perilaku manusia dalam Interaksi Sosial

Tuhan memberi dua predikat kepada manusia, yaitu sebagai hamba Allah
(Abdullah) dan wakil Allah (khalifatullah). Karakteristik hama adalah
lemah, kecil dan terbatas. Sedangkan karakteristik khalifatullah
adalah besar, bebas dan memikul tanggungjawab. Ada manusia yang
konsep dirinya lebih sebagai hamba, maka ia tidak memiliki rasa
percaya diri, dan menghindari tantatangan hidup dengan berpasrah diri
kepada nasib. Ada yang konsep dirinya lebih merasa sebagai
khalifatullah, yang oleh karena itu ia selalu tertantang untuk
mengatasi problem, membela yang lemah dan menyebarluaskan
kemanfaatan. Yang proporsional adalah semestinya manusia merasa
dirinya kecil dalam dimensi vertical, dan harus merasa besar dalam
dimensi horizontal.
Manusia juga dianugerahi dua tabiat; suka kerjasama dan suka
bersaing. Ketika bekerjasama atau ketika bersaing, ada yang lebih
dikendalikan oleh akalnya, ada yang lebih dikendalikan oleh hatinya,
oleh nuraninya, oleh syahwatnya dan ada yang lebih dikendalikan oleh
hawa nafsunya. Oleh karena itu kualitas kerjasama dan kualitas
persaingan berbeda-beda dipengaruhi oleh apa yang paling dominant
pada dirinya dari lima subsistem itu. Kerjasama bisa terasa indah,
bisa juga menyakitkan. Persaingan juga bisa melahirkan keindahan,
bisa juga melahirkan permusuhan.
Dasar-Dasar Perilaku
Karakter Manusia tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi bermodal
tabiat bawaan genetika orang tuanya kemudian terbangun sejalan dengan
proses interaksi social dan internalisasi nilai-nilai dalam medan
Stimulus dan Respond sepanjang hidupnya. Perilaku manusia tidak cukup
difahami dari apa yang nampak, tetapi harus dicari dasarnya. Tidak
semua senyum bermakna keramahan, demikian juga tidak semua tindak
kekerasan bermakna permusuhan. Diantara yang mendasari tingkah laku
manusia adalah :
* Instinc. Instinc bersifat universal; seperti (1) instinct menjaga
diri agar tetap hidup, (2) instinct seksual dan (3) instinct takut.
Semua manusia memiliki instinct ini.
* Adat kebiasaan. Perbuatan yang diulang-ulag dalam waktu lama oleh
perorangan atau oleh kelompok masyarakat sehingga menjadi mudah
mengerjakannya, disebut kebiasaan. Cara berjalan, cara mengungkapkan
kegembiraan atau kemarahan, cara berbicara adalah wujud dari
kebiasaan. Orang merasa nyaman dengan kebiasaan itu meski belum tentu
logis.
* Keturunan. Ajaran Islam menganjurkan selektip memilih calon
pasangan hidup, karena karakteristik genetika orang tua akan menurun
kepada anaknya hingga pada perilaku.
* Lingkungan. Menurut sebuah penelitian psikologi; 83% perilaku
manusia dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11% oleh apa yang didengar
dan 6% sisanya oleh berbagai stimulus.
* Motivasi. Setiap manusia melakukan sesuatu pasti ada tujuan yang
ingin dicapai. Motivasi melakukan sesuatu bisa karena (a) keyakinan
terhadap sesuatu, (b) karena terbawa perilaku orang lain, (c) karena
terpedaya atau terpesona terhadap sesuatu.
* Keinsyafan. Keinsyafan merupakan kalkulasi psikologis yang
berhubungan dengan (a) ketajaman nurani, atau (b) kuatnya cita-cita
atau (c) kuatnya kehendak

0 komentar:

Post a Comment

 

Avie's Blogspot Template by Ipietoon Cute Blog Design